Di balik kesulitan ada kemudahan dan Islam selalu mengajarkan optimis
Ilustrasi. |
Fa Inna Ma'al 'Usri Yusra (Di Balik Kesulitan Ada Kemudahan). Wahai saudaraku, yakinlah di balik kesulitan, pasti kemudian ada kemudahan. Begitupula sebaliknya, disetiap kemudahan itu pasti adakesulitan yang menyertainya, dan semua itu tentunya ada hikmahnya.
Allah SWT berfirman, "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah [94]: 5-6). Sesungguhnya dalam gelap gulitanya waktu malam, dekat sekali dengan terbitnya fajar. Musibah yang menimpa seorang muslim, selalu membawa pada rahmat yang banyak. Rahmat ini kadang tidak diketahui oleh sebagian besar orang, hanya orang-orang pandai saja yang mengetahuinya.
Jika saja balasan bagi orang yang mendapat musibah itu hanya berupa pahala di akhirat, niscaya hal itu sudah cukup baginya. Akan tetapi, setiap musibah terjadi, selalu disertai rahmat dari Allah SWT, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Namun, dengan syarat bahwa orang yang mengalami musibah itu sudi menerima musibah dengan sabar dan ridha.
Oleh karena itu, musibah bagi seorang muslim merupakan penyuci dari dosa dan kesalahan-kesalahannya. Berawal dari hal itulah ia wajib bersyukur kepada Tuhannya, dengan optimis bahwa dengan izin Allah i akan baik-baik saja, tidak merasa kesal dan marah atas musibah itu. Bwgitulah Rasulullah SAW sangat mencintai sikap optimis dan membenci sekali sikap pesimis.
Rasulullah SAW sendiri ketika dalam kondisi yang sangat kritis menjelang wafat selalu sabar, pasrah, dan ridha dengan ketentuan Allah SWT. Beliau juga selalu ceria dan tidak pesimis, bahkan beliau suka menggoda Aisyah ra. Seorang muslim tersenyum bila menghadapi musibah dan tidak marah serta bosan dengan musibah itu karena ia mengetahui bahwa bersamaan dengan kesulitan itu ada kemudahan. Ia juga meyakini bahwa dalam musibah, ada keleluasaan, untuk itu, lihatlah bahwa setiap musibah yang menimpa kita merupakan pintu kebaikan bagi kita.
Harga suatu kesuksesan itu mahal. Kita akan mendapati sesorang yang sukses dalam hidupnya pasti pernah melalui berbagai cobaan, tetapi ia dapat mengatasinya. Bahkan ia tersenyum dalam menghadapi berbagai cobaan itu dan bergembira dengan kesulitan yang datang. Hal tersebut berbeda dengan orang-orang yang berputus asa, mereka tentu akan gagal, akan tetapi seseorang yang benar-benar muslim tidak mengenal kata putus asa dalam hatinya. Allah SWT berfirman, "...Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, malainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf [12]: 87), kemudia juga dalam surat Al-Hijr "Ibrahim berkata, tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat." (QS. Al-Hijr [15]: 56)
Hal ini seperti yang dialami Nabi Yusuf AS. Perhatikan ketika beliau diberi musibah dengan dilempar ke dasar sumur yang gelap oleh saudaranya, lalu Nabi Yusuf AS ditemukan oleh saudagar kaya.Kemudian ia diserahkan dan dipungut oleh keluarga kerajaan yang tertarik dengan kecakapannya. Yang akhirnya nabi Yusuf AS dapat hidup dilingkungan istana raja. Sungguh sebuah ujian dan cobaan yang luar biasa. Sungguh pula ketika nabi Yusuf AS diberi musibah lainnya dengan simasukkan ke pennjara akibat ulah istri raja, Zulaikha, yang memfitnh nabi Yusuf AS dengan percobaan perkosaan. Akan tetapi, justru nabbi Yusuf AS yang mendapat balasan baik dari Allah SWT. Akhirnya, ia dikeluaran dari penjara untuk dijadikan bendaharawan Mesir sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran. "Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf, wahai ayahku, inilah takbir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah setan merasakan (hubungan) antara aku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya tuhanku maha lembut terhadap apa yang ia kehendaki. Sesungguhnya Dialah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana" (QS. Yusuf [12]: 100)
0 Response to "Di balik kesulitan ada kemudahan dan Islam selalu mengajarkan optimis"
Post a Comment